Boyolali - Densus 88 Antiteror kembali menangkap dua terduga teroris asal Kunden, Banyudono, Boyolali, bernama Winarno dan Murjianto. Be...
Boyolali - Densus 88 Antiteror kembali menangkap dua terduga teroris asal Kunden, Banyudono, Boyolali, bernama Winarno dan Murjianto.
Berdasar informasi itu, Panjimas.com kemudian menuju rumah
Winarno, namun kondisi rumah tampak tak berpenghuni. Kata tetangga,
istri Winarno pulang kerumah orang tuanya. Penelurusan dilanjutkan ke
rumah Murjianto yang masih satu desa di dukuh Kunden.
Panjimas.com menemui salah seorang tetangga Murjianto yang tak mau
disebutkan namanya. Dia mengatakan keduanya ditangkap di jalan Dusun
Minggiran, Banyudono. Selang sehari, Polisi datang menggeledah rumah
keduanya.
“Kemarin Kamis ada warga yang mengatakan mas Win dan Anto ditangkap
orang membawa mobil di jalan, sekitar desa Minggiran Timur sana,”
ujarnya, Sabtu (4/2/3017).
Sementara itu Sulistyono, adik Murjianto mengatakan bahwa kakaknya
diculik. Dia dan keluarga merasa kehilangan karena baru mengetahui pihak
Densus 88 yang menangkap Murjianto setelah sehari rombongan Polisi
datang menggeledah rumah orangtuanya.
“Kok ndak diberitahu dan ndak ada surat
penangkapan. Berarti kakak saya diculik, malah disuruh tanda tangan saya
untuk surat ini,” ujar dia sambil memperlihatkan surat penerimaan
barang.
Niki Astriani (25)Istri Murjianto juga kaget, suami yang sehari-hari
mengurisi kelinci dan burung dituduh terlibat terorisme. Tuduhan media
yang mengatakan Murjianto orang tertutup dan pendiam dibantah keras
Niki.
“Suami saya itu hanya dirumah ternak burung dan kelinci, paling bantu
orang tua di sawah. Saya juga kaget, baru setelah lebih satu hari ada
polisi kesini, katanya suami saya sudah ditangkap, Jadi kemarin jika ada
berita suami saya tertutup, pendiam itu nggak benar, aktivitas kegiatan dikampung juga ikut kok,” ucapnya. [SY]